Terbangun dengan suara rontaan
jiwa, dan aku merasakan rasa tekanan yang sangat dalam,
Malam itu, aku menjadi cengeng,
kataku ini moment aku jadi anak perempuan yang baik, meneteskan air mata untuk
rasa tertekanku hari ini. Kata mereka aku bak anak laki laki yang tak punya air
mata, tapi kata siapa anak laki-laki tak punya air mata?
Hanya saja aku tak suka menangis
di antara banyak orang, aku lebih suka menangis sendiri dan merasakan bulir air
mata itu sendiri.. betapun terpaksa aku akan menangis dalam ramai yang tak
terlihat,,,
Aku tak suka tangisan sebenarnya,
karna menangis itu pekerjaan melelahkan, mengapa melelahkan karna ada rasa
sakit yang menyiksa hati dan pikiranmu, konteks masalah duniamu.
Memang sakit menangis malam ini,
tapi ini sungguh tak tertahankan kataku,,
Aku bak ibarat robot, aku
menangisi diriku sendiri, dan takut dengan duniaku sekrang, dan aku takut lebih
jauh lagi. Menangis dan kusudahi dengan surat Al Anfaal malam ini...
dan ini jauh lebih menyayat hati kataku,,,
Jakarta Sunyi, 14 April
dan ini jauh lebih menyayat hati kataku,,,
Jakarta Sunyi, 14 April
Arfah