Kamis, 31 Januari 2013

Jalan Lain

Standard
Setiap orangpun memberikan idenya sekarang karna kasus partai yang terjadi. Salah seorang al ukh mendatangiku dan bertanya, “gmana ini ukh, bagaimana pendapat anti tentang kasus yang melanda partai”. Posisiku bukanlah siapa-siapa yang bisa mengeluarkan statement tentang apa yang terjadi, bayan sudah di keluarkan, proses juga sedang di jalani dan mendoakan cara terbaik bagi kita yang jauh jaraknya dengan qiyadah kita.
Membuat statemen sendiri itu lebih menjerumuskanmu kepada hal-hal mendahulukan nafsu. Hujatan dan rasa kecewapun keluar, dan sungguh tak adil menurutku ketika qiyadah kita dalam kesusahan kita menghujat bahkan berfikir untuk mundur teratur dari dakwah ini. “bukankah kita satu tubuh?” bila bagian yang lain merasa sakit, sakit pula seluruh tubuh.
Hasil proses hukumpun belum selesai, kecaman dan statemen setiap orang datang silih berganti, bunyi sms di hp silih berganti masuk dan menanyakan “pertanyaan yang sama”. Boleh kritis tapi bukan menghakimi, ini realitas yang terjadi dan langsung di hadapannku. Ujar salah seorang kader “ana ga akan membela ustad, biarin aja. Knpa orang diatas itu selalu buat masalah dan g pernah memikirkan kader di bawahnya”… statement yang cukup menghujam jantung. Dan statement yang cukup emosional menurutku.
Kita harus objektif dengan kondisi sekarang, memang hal yang paling besar tantangannya sekarang adalah tentang opini masyarakat, setiap orang punya perbedaan cara berfikir. Dan bagi mereka ini adalah “catatan besar dan garis bawah yang tebal”. Tapi kalau kader saja panas dan tak bisa mendinginkan kepala dan hatinya bagaimana masyarakat di luar sana? Memposisikan diri berhadapan dengan masyarakat memang sulit, tapi sampaikanlah kondisi sebenarnya kepada masyarakat. Karna masyarakat tak bodoh, dan masyarakat percaya dengan media. Kerja dakwah itu tak mudah, bukan hitungan satu dua hari akan selesai dan tantangnnya bukan sekecil kita menyebrangi parit kecil. “hati-hati saja bisa terpeleset apalagi bila tak hati-hati”.
Boleh kritis tapi tak menghakimi, boleh bertanya tapi tak menjatuhkan. Memang banyak yang harus di evaluasi dan dibenahi. Masyarakat bisa menilai dan membandingkan, dan masyarakat tak buta dengan kesungguhan para kader mengajak pada kebaikan. Bukankah kita bekerja untuk Dakwah, untuk Allah?
Mengapa akhirnya menggantungkan semuanya kepada manusia yang penuh dengan alfa? Sekalipun ustad salah dan memang terbukti salah, tak ada niatan dalam hati untuk mundur dari jalan dakwah ini, “kami akan tetap bekerja” karna kami bekerja untuk Allah.
Allah-lah sebaik baik pembuat scenario, bila ini fitnah buka-kan-lah jalan untuk melewatinya, bila ini ujian dan musibah semoga kami bisa mengambil hikmahnya, bila ini peringatan, mungkin kami di ingatkan untuk mensucikan harta-harta kami dari hal-hal yang shubhat dan haram, agar tidak tercampur dengan kerja-kerja dakwah kami. Allah-lah yang lebih mengetahui apa yang terjadi. dan Allah-lah yang akan menampakkan yang hak itu adalah hak, yg batil adalah batil.
“doa kami di setiap sujudnya panjang kami, berikan lah kami pemimpin yang adil, pemimpin yang bijaksana, pemimpin yang mendahulukan Allah dan Rasulnya di bandingkan siapa dan apapun di dunia ini”… harapku, berhusnudzonlah dahulu,,, apapun bisa terjadi sekarang, yang tak ada bisa di ada-adakan sekrang… kalau dunia skrang gila, inilah dunia. Dunia tempat kita tinggal,di dunia yang penuh kegilaan.

tak ada  jalan lain , kami akan tetap bekerja dan berkarya. Insya Allah

“masih di jalan yang sama”
Arfah 01022013

Sabtu, 05 Januari 2013

Alone

Standard
"Don't think you can frighten me by telling me that i am alone. God is alone... the loneliness of God is his strength ! " (jangan kira engkau bisa menakuti saya dengan mengatakan bahwa saya sendiri. Tuhan sendirian... dan kesendirian Tuhan adalah kekuatanNya ! " -Soe Hok Gie-
wallahu'alam

kesendirian jadi teman yang paling istimewa saat ini, bukan apa-apa karna tak ada apa-apa,,, aku lebih suka dengan diriku dan kesendirianku sekarang. egois? sepertinya iya, untuk sekarang.
ada mimpi, cita-cita dan aku
sendiri? iya,,aku sendiri.
tanpamu, kalian dan siapapun, hanya ada aku
sendiri? tidak, bersama Rabb-ku.

Arfah 06012013