Tersekat oleh ruang rindu yang sering kunamai waktu,,
Sebenarnya bukan waktunya yang
membuatku bimbang dalam keresahan tapi mengapa ada celah ruang rindu itu yang
jadi masalah besar
Hujan desar kemarin setelah panas
berhari-hari pun tak bisa meluluhkan celah ruang rindu itu
Padahal aku sudah basah,, hmmm
Cuma sedikit sebenarnya,, mungkin
seujung kuku-ku,, tapi..ada ruang rindu itu.
Sebulan mungkin atau dua bulan,, tak
ada dialog dan tak ada cerita seperti dulu,
Tiap pagi atau sore saat jingga
menghangatkan jari-jariku, atau bahkan membakarku jadi hitam tak karuan saat
kusenang mengitari lapangan bola tiga sampai lima kali sampai akhirnya aku
muntah,,,
Aku tak suka ruang rindu itu,, itu
membuatku muntah lagi nantinya
Masih ingat saat pertama berkenalan
dengannya,, di atas bus terbang yang sering memperkenalkanku pada gula-gula
biru dan suasana dingin mencekam,, sebenarnya aku tak suka suasan itu,, tapi jingga sore itu yang membuatku
suka,, tiba-tiba jadi hangat walaupun masih dalam suasana dingin mencekam,,, kulihat dari atas.
dan untuk pertama kali aku suka,,,
dan untuk pertama kali aku suka,,,
Aku rindu, dan ada ruang rindu itu..
19 januari yang lalu,,
0 comments:
Posting Komentar