Minggu, 24 Juni 2012

DO'A

Standard


Dilantunkan oleh K.H. Rahmat Abdullah pada Deklarasi Partai Keadilan
Lapangan Masjid Agung Al-Azhar Jakarta, 09 Agustus 1998, yang diiringi oleh tetesan air mata hadirin.

Ya ALLAH, berikan taqwa kepada jiwa-jiwa kami dan sucikan dia.
Engkaulah sebaik-baik yang, mensucikannya.
Engkau pencipta dan pelindungnya

Ya ALLAH, perbaiki hubungan antar kami
Rukunkan antar hati kami
Tunjuki kami jalan keselamatan
Selamatkan kami dari kegelapan kepada terang
Jadikan kumpulan kami jama'ah orang muda yang menghormati orang tua
Dan jama'ah orang tua yang menyayangi orang muda
Jangan Engkau tanamkan di hati kami kesombongan dan kekasaran terhadap sesama hamba beriman
Bersihkan hati kami dari benih-benih perpecahan, pengkhianatan dan kedengkian

Ya ALLAH, wahai yang memudahkan segala yang sukar
Wahai yang menyambung segala yang patah
Wahai yang menemani semua yang tersendiri
Wahai pengaman segala yang takut
Wahai penguat segala yang lemah
Mudah bagimu memudahkan segala yang susah
Wahai yang tiada memerlukan penjelasan dan penafsiran
Hajat kami kepada-Mu amatlah banyak
Engkau Maha Tahu dan melihatnya

Ya ALLAH, kami takut kepada-Mu
Selamatkan kami dari semua yang tak takut kepada-Mu
Jaga kami dengan Mata-Mu yang tiada tidur
Lindungi kami dengan perlindungan-Mu yang tak tertembus
Kasihi kami dengan kudrat kuasa-Mu atas kami
Jangan binasakan kami, karena Engkaulah harapan kami
Musuh-musuh kami dan semua yang ingin mencelakai kami
Tak akan sampai kepada kami, langsung atau dengan perantara
Tiada kemampuan pada mereka untuk menyampaikan bencana kepada kami

"ALLAH sebaik baik pemelihara dan Ia paling kasih dari segala kasih"

Ya ALLAH, kami hamba-hamba-Mu, anak-anak hamba-Mu
Ubun-ubun kami dalam genggaman Tangan-Mu
Berlaku pasti atas kami hukum-Mu
Adil pasti atas kami keputusan-Mu

Ya ALLAH, kami memohon kepada-Mu
Dengan semua nama yang jadi milik-Mu
Yang dengan nama itu Engkau namai diri-Mu
Atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu
Atau Engkau ajarkan kepada seorang hamba-Mu
Atau Engkau simpan dalam rahasia Maha Tahu-Mu akan segala ghaib
Kami memohon-Mu agar Engkau menjadikan Al Qur'an yang agung
Sebagai musim bunga hati kami
Cahaya hati kami
Pelipur sedih dan duka kami
Pencerah mata kami

Ya ALLAH, yang menyelamatkan Nuh dari taufan yang menenggelamkan dunia

Ya ALLAH, yang menyelamatkan Ibrahim dari api kobaran yang marak menyala

Ya ALLAH, yang menyelamatkan Musa dari kejahatan Fir'aun dan laut yang mengancam nyawa

Ya ALLAH, yang menyelamatkan Isa dari Salib dan pembunuhan oleh kafir durjana

Ya ALLAH, yang menyelamatkan Muhammad alaihimusshalatu wassalam dari kafir Quraisy durjana, Yahudi pendusta, munafik khianat, pasukan sekutu Ahzab angkara murka

Ya ALLAH, yang menyelamatkan Yunus dari gelap lautan, malam, dan perut ikan

Ya ALLAH, yang mendengar rintihan hamba lemah teraniaya
Yang menyambut si pendosa apabila kembali dengan taubatnya
Yang mengijabah hamba dalam bahaya dan melenyapkan prahara

Ya ALLAH, begitu pekat gelap keangkuhan, kerakusan dan dosa
Begitu dahsyat badai kedzaliman dan kebencian menenggelamkan dunia
Pengap kehidupan ini oleh kesombongan si durhaka yang membuat-Mu murka
Sementara kami lemah dan hina, berdosa dan tak berdaya

Ya ALLAH, jangan kiranya Engkau cegahkan kami dari kebaikan yang ada pada-Mu karena kejahatan pada diri kami

Ya ALLAH, ampunan-Mu lebih luas dari dosa-dosa kami
Dan rahmah kasih sayang-Mu lebih kami harapkan daripada amal usaha kami sendiri

Ya ALLAH, jadikan kami kebanggaan hamba dan nabi-Mu Muhammad SAW di padang mahsyar nanti
Saat para rakyat kecewa dengan para pemimpin penipu yang memimpin dengan kejahilan dan hawa nafsu
Saat para pemimpin cuci tangan dan berlari dari tanggung jawab
Berikan kami pemimpin berhati lembut bagai Nabi yang menangis dalam sujud malamnya tak henti menyebut kami, ummati ummati, ummatku ummatku
Pemimpin bagai para khalifah yang rela mengorbankan semua kekayaan demi perjuangan
Yang rela berlapar-lapar agar rakyatnya sejahtera
Yang lebih takut bahaya maksiat daripada lenyapnya pangkat dan kekayaan

Ya ALLAH, dengan kasih sayang-Mu Engkau kirimkan kepada kami da'i penyeru iman
Kepada nenek moyang kami penyembah berhala
Dari jauh mereka datang karena cinta mereka kepada da'wah
Berikan kami kesempatan dan kekuatan, keikhlasan dan kesabaran
Untuk menyambung risalah suci dan mulia ini
Kepada generasi berikut kami
Jangan jadikan kami pengkhianat yang memutuskan mata rantai kesinambungan ini
Dengan sikap malas dan enggan berda'wah
Karena takut rugi dunia dan dibenci bangsa



... Cahaya di Atas Cahaya...

Standard
Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. QS An Nuur 35

Jumat, 22 Juni 2012

Standard
tak ada, hanya udara yang tak dapat kusentuh
kuterbangkan angan tentang cita-cita yang belum tertunaikan
tak pernah kusesali situasi hari ini
dan acuhkan saja kata orang lain yang mencaci makimu habis-habisan 
aku bekerja dengan bisunya kata
aku tak suka rayuan sekarang
dan aku tak butuh pujian.

jangan mengusikku dengan pertanyaan yang sudah kau tau jawabannya
karna pertanyaanmu hanya menguatkan pendapat pribadimu saja
dan kau sudah punya jawabannya
dan jangan tanya kenapa aku diam sekrang

pergilah,, aku takkan menahanmu
pergilah,, karna kutau kau pasti kembali
kau tak suka cacian ini, karna aku tau mereka suka mengumbar aib saudarnya sendiri
pergilah,, aku takkan memanggilmu
kukuatkan kau dari doa ku
hanya Allah yang bisa menjagamu

pergilah dengan Egomu
kau akan belajar tentang hidup, bukan hanya hidupmu saja

Rabu, 20 Juni 2012

KADERKU SAYANG

Standard

Rasa bersalah yang tertoreh atas ketidakfahaman seorang kader terhadap fungsi dan perannya dalam dakwah. Bisa kah kau mengerti wahai kaderku sayang. Ini beban untukku ketika kau gagal menghadapi ujian yang silih berganti datang padamu, ketika kau jatuh dan memutuskan untuk mundur dan tak bersamaku lagi di jalan ini, kegagalan yang kuterima.. kegagalan sebagai seorang Qiyadah yang tak bisa memegang erat tanganmu dan merasakan apa yang kau rasakan di hari-hari sulitmu. Bisakah kita berbicara secara rasional tanpa ada emosi dan prasangka buruk..
Pertanyaan besarku adalah AKU kah yang salah atas semua kejadian ini?
Ketidak nyamananmu apakah aku penyebabnya?
Ketidak fahamanmu apakah karna ketidak pedulianku terhadapmu?
Bisakah kita berbicara dan mengevaluasi ini semua,, karna kumerasakan sakit sekarang
Mengeluh,, kata-kata yang membuatku jenuh dengan semua ini. Bisakah kita tidak membicarakan tentang kekecewaan dan kekecewaan. Membicarakan ketidaknyamanan ant dengan amanah dan patner ant,atau membicarakan kesalahan saudara kita, dan seolah-olah itu adalah permasalahan yang paling besar diantara kita..Bisakah kita bicara tentang solusi dan perbaikan. Bisakah kita bicara tentang jalan keluar dan titik terang atas permasalahan-permasalahan ini. mencari solusi ats kebimbingan hatimu.
Kalau kau bisa kecewa,, porsi kekecewaan itu harusnya lebih besar kurasakan
Kalau kau merasa sakit,, porsi sakit itu harusnya lebih besar kurasakan
Kalau kau lelah dan ingin pergi,, aku yakin akan ada penggantimu,, tapi bukan itu yang kuharapkan,, 

-20062012-
setelah lama tak mendengar kabar. _kaderku sayang "tak ada kata istirahat dalam dakwah" 
Kuatlah, ada Allah, ada Allah. Songsonglah Jannah 

Selasa, 19 Juni 2012

HILANG

Standard

Harapnya hilang bersama angin dingin malang
menusuk karna tak diberi harapan
janji doa sepanjang malam tak tertunaikan
karna ini merusak rayuan sayang yang tak terbantahkan

kadang masih terngiang, namun tak kujadikan kenangan
permintaan doa sepanjang malam yang tak dapat kutunaikan.
sebaris!! sepanjang nama panjangmu yang tak dapat kulafalkan
sepanjang memori kasih antara cairo dan malang

-dan tak ada kabar-

(Kaderisasi Adalah AKU) Yang mereka Butuhkan

Standard

Berangkat dari cita-cita luhur dan misi besar Iqomatuddin, ummat selalu merindukan celupan imaniyah dari para du’at. Ummat ini seakan kehilangan sosok untuk dijadikan teladan, kehilangan sosok untuk diminta pendapatnya, ummat ini terombang ambing dengan arus liberalisme, sosialisme, liberalisme, fenimisme dan faham-faham yang semakin menjauhkan ummat ini dari ajaran-ajaran islam yang mulia ini. maka tugas kitalah untuk melahirkan sosok-sosok yang bisa memberikan solusi atas permasalahan yang ada dengan solusi islam pastinya. Pertanyaan besarnya bagaimana caranya, apa solusinya. Tarbiyah ini mengajarkan kita bahwa ada beberapa hal yang dibutuhkan untuk membentuk kader yang intelek, bermoral dan produktif. Yaitu :
1.      Manhaj yang shahih : kita telah mendaptkannya dari Kitabullah, sunnah, Sirah Rasulullah, hukum-hukum islam yang bersih dari segala bentuk bid’ah dan manipulasi.
2.      Perangkat yang komprehensif
3.      Pimpinan yang tegas dan terpercaya
Pertanyaan besarnya strategi besar apa yang bisa ana tawarkan dari kondisi kader sekarang ini :
1.      Perbaikan Pemikiran
Membentuk aqliyah islamiyyah (berfikir secara islam) dan butuh tsaqofah untuk membentuk aqliyah islamiyyah ini yaitu : Tsaqofah Islamiyah (pengetahuan islam) dan tsaqofah Ammah (pengetahuan umum). Tsaqofah islamiyah ini semestinya mempelajari AlQur’an, assunnah, Sirah Nabawiyah, kehidupan para sahabat, fiqih, usul fiqih, ilmu, aqidah, ilmu tazkiyah dan sistem-sistem islam. tsaqofah ammah seperti pengetahuan tentang kemanusiaan, sains, pengetahuan tentang realitas dan sejarah.
2.      Perbaikan kejiwaan
Membentuk kejiwaan secara islami, kejiwaaan islam ini adalah kejiwaan yang menggunakan naluri dan kecenderungan mengukuti hukum syara’. Kejiwaan yang mendapatkan fatwa islam dan berpegang teguh dengan fatwa yang ada. Maka ia tidak dikuasai oleh hawa nafsu atau dipimpin oleh syahwat atau oleh kepentingan.
Karna banyak masalah kader hanya berputar-putar pada masalah perasaan, kekecewaan yang terlalu dibesar-besarkan dengan kata “perasaan”. Tak sedikit pula masalh masalah yang ada di selesaikan dengan kata “perasaan” juga.
3.      Perbaikan pergerakan (Haraki)
Merupakan penyediaan kader dan latihannya dengan apa yang berhubungan dengan sudut harakah secara islami, serta apa-apa yang berhubungan dengan lingkungan dakwah, penyusunan (tarkib) serta maslahnya dengan mengkaji secara lebih baik melalui jalan-jalan ilmiah modern yang boleh kita pegang. Perbaikan haraki ini lebih merupakan latihan yang dilakukan oleh kader-kader dalam gerakan dakwahnya. Bagimana raelisis gerak dari apa-apa yang telah disyuro kan oleh kader. Karna tidak sedikt hasil syuro berbeda dengan realisasi di lapangan.

Dengan segala potensi, manhaj, sarana pendukung, sumberdaya yang ada sudah seharusnyalah kita bisa memaksimalkan gerak langkah kita, sistemnya sudah baik, manhajnya juga sudah jelas, alur kaderisasinya juga sudah teraahh dengan baik. Tinggal bagaimana kita memaksimalkan yang sudah ada, memaksimalkan apa-apa yang sudah kita sepakati bersama.

Maksimalkan semua potensi yang ada
Berdayakan dan karyakan semua kader yang ada
Disiplin dalam menjalankan manhaj yang telah kita sepakati
Dan jangan lupa perbaiki silaturahim

Jangan sampai silaturahim kita hanya sebatas sms dan menanyakan kabar, karna intensitas pertemuan antara kader semakin berkurang, seolah-olah dunia maya bisa menyelesaikan semua. Pertemuan-pertemuan rutin kader seperti halaqoh, kajian, mabit, silaturahim harus bisa diintensan lagi.
Insya Allah kejayaan islam akan bangkit lagi, tinggal seberapa jauh kita mengambil peran dalam menyongsong kejayaan tersebut.

(Kaderisasi Adalah AKU) Amanat Pengkaderan

Standard

“kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah (Ali Imran 110)
Ayat Allah yang cukup mengispirasi untuk melakukan perubahan bukan hanya untuk diri kita sendiri tapi untuk semesta alam ini. Bagaimana kita bisa memberikan kebermanfaatan buat ummat di semesta ini. Kata-kata yang juga sangat mengispirasi oleh ust Hasan Al Banna :
“… yang pertama kali Allah serukan kepada kalian adalah hendaknya kalian yakin akan eksistensi kalian, mengetahui posisi kalian, dan percaya bahwa kalian adalah pewaris kekuasaan dunia, meski musuh-musuh kalian menghendaki agar kalian tetap terhina. Kalian adalah para guru bagi dunia, meski pihak-pihak selain kalian berusaha untuk mengungguli dengan gebyar kehidupan dunia. Sesungguhnya, kesudahan terbaik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa”

Selanjutnya, hakikat utama sebelum kita melakukan sesuatu, sebelum membuat cita-cita yang besar adalah keimanan. Hasan Al Banna mengatakan:
“(wahai pemuda) perbaharuilah iman, kemudian tentukan sasaran dan tujuan langkah kalian. Sesungguhnya, kekuatan pertama adalah iman, buah dari iman adalah kesatuan, dan konsekuensi logis dari kesatuan adalah kemenangan yang gilang-gemilang. Oleh karenanya, berimanlah kalian, eratkanlah ukhwah, sadarilah dan kemudian tunggulah (setelah itu) datangnya kemenangan.”

Oleh karena itu, hakekatnya dakwah yang dibawa  adalah aktualisasi imani yang di manifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman dalam bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi cara merasa (syu’ur), berfikir(fikrah), bersikap (mauqif), dan bertindak (suluk) manusia pada dataran kenyataan individual dan sosio-kultural dalam rangka mewujudkan ajaran islam dalam semua segi kehidupan  dengan menggunakan manhaj tertentu untuk mewujudkan cita-cita perjuangan.
Kata-kata yang cukup mengisnpirasi juga dari kaderisasi kammda terdahulu :
 ”Karena  aku ingin berubah
 memperbaiki diriku sendiri
 dan mengajak orang untuk sadar
 maka kaderisasi adalah aku”.
Ini merupakan cambuk besar bahwa dalam mengkader dibutuhkan ketauladanan yang kuat, sebelum mengajak orang lain kita harus bisa mencontohkan. Karna misi kita bukan misi sehari dua hari, atau misi perkara selesai sudah selesai. Bukan. karena misi kita adalah misi Iqomatuddin. Bagiamana Proyek Rasulullah ini “Iqomatuddin” bisa teralisasi. Dan kita mengambil bagian dalam proyek besar ini.  Sehingga kita selalu berupaya dalam kondisi siap untuk menjadi elemen dakwah yang dewasa dan dapat memberikan kontribusi yang besar pada dakwah Islam dalam tiga konsentrasi utama sebagai berikut :
1.      Kontribusi kuantitas kader untuk meningkatkan jumlah kader (da’i) gerakan dakwah Islam
2.      Kontribusi kualitas kader, melalui kemampuan meningkatkan kualitas kader gerakan dakwah dengan kekhasan kaderisasi yang  mampu menjadi wahana transformasi kader gerakan dakwah  dari kader mahasiswa (thulabiyah) menjadi kader masyarakat (sya’biyah),  profesional (mihaniyah), dan politik (siyasiyah)
3.      to build the competency atau pembangunan kompetensi  kader yang memiliki karakter secara khusus di bidang masing-masing.

Tiga Konsentrasi ini sudah tertuang di manhaj kaderisasi, tinggal bagaimana kita memaksimalkan apa saja yang sudah tertuang dalam manhaj. Merealisasikan apa yang telah kita sepakati untuk perbaikan kader. Beberapa hal yang menjadi catatan penting dalam proses kaderisasi adalah kurang memaksimalkan peran kader. Kita selalu berputar-putar pada orang yang itu-itu saja dengan dalih “biar cepat selesai”, dan kurang memperhatikan kondisi kader yang lain atau kurang mengasah tsaqofahnya, sehingga kader sering lupa belajar dari apa yang mereka kerjakan. Program kerja dan riayah pengkaderan  dianggap sesuatu yang biasa-biasa saja tanpa ada pemaknaan untuk mengambil hikmah dan manfaatnya. Kita selalu berputar-putar dengan masalah-masalah kecil yang terlalu dibesar-besarkan dan pada akhirnya kita lupa dengan tujuan-tujuan starategis. 
Banyak permaslahan yang hanya berputar-putar pada persoalan "pesaaan". semua di kaitkan dengan perasaan. hal sepele yang ujung-ujungnya menimbulkan sakit hati. sangat tidak tidak bijak bila semua persolanan dan tantangan kita kaitkan dengan ant suka tidak suka. buka berakar pda Tsawabit dan mutaghoyyirotnya. msaih saja terjebak dengan ant suka tidak suka dengan sikap orang-orang yang bekerja dengan ant. padahal tak seorangpun yang bisa disamakan sifatnya dengan kita, semua punya keKhasan, kelemahan dan kekuatan masing-masing.
amanat pengkaderan ini misi besar, karna konsekuensinya langsung pada dzat yang memberikanmu nikmat. harusnya kita bertolak pada apa yang Allah suka dan tidak suka.

KEBERANIANKU

Standard
Tegarlah keberanianku
hilanglah gentar yang membuatmu ciut

aku tau ini sakit
apa mungkin ada dosa masa lalu yang tak terhapuskan?
hingga menjadikan ini batu besar yang katamu tak bisa disebrangi

Tegarlah keberanianku
arungi bersama rasa kelam yang membuat sesak dadamu

aku berdiri, tersenyum padamu.
pegang erat tanganku keberanianku

(Kaderisasi Adalah AKU) Awalan yang tak tau kapan kesudahannya

Standard
Dakwah KAMMI adalah sebuah keniscayaan yang tak bisa dipungkiri keberadaannya. Dakwah KAMMI merupakan bagian kecil dari bagian dakwah secara utuh, lahir dari nafas gerakan untuk kata perubahan, merubah untuk kondisi yang lebih baik lagi. Keberadaannya hadir bersama dengan keImanan seorang muslim yang meyakini Islam, risalah Rasulullah dan percaya akan pembalasan yang begitu dahsyat diakhir kelak. Bukan hanya membekali tentang bagaimana seharusnya politik itu berjalan namun ada hakikat yang lebih besar didandingkan hanya sekedar kata siyasah. Perjalanan memahami dakwah tak bisa hanya sehari dua hari atau sekali khatam membaca buku-buku tentang dakwah dan jihad. Lebih dari itu, kau yang mengalaminya sebagai bentuk tarbiyah, kau yang melakukannya sebagai konsekuensi apa yang kau pelajari, kau yang mengajarkannya sebagai bentuk dakwah bagi yang lain.
Bismillahirrahmanirrahim, kata pertama yang menjadi awalan untuk melangkahkan kaki untuk kata merantau dan merubah diri. Tak banyak bekal yang aku bawa namun yang sedikit ini memberikan kekuatan yang besar. Tak ada kata gentar dan takut, yang ada hanya kata-kata motivasi untuk meraih cita-cita. Malang, kota pertama aku menginjakkan kaki untuk kata merantau. Tempat pertama hanya ada aku dan diriku. Hanya ada aku dan cita-citaku tanpa ada seorangpun yang mengusik keberadaanku. Hanya ada aku dan kemandirianku. Enam tahun yang begitu mengispirasi. Namun enam tahun ini tidak ada apa-apanya dibandingkan perubahan dan pengorbanan yang telah ditorehkan oleh pendahulu-pendahulu dakwah ini. Enam tahun tentang mengukir sejarah tentang hidupku. Mungkin kata orang ini sesuatu yang biasa, tapi kataku ini luarbiasa, karna aku yang tau bagaimana aku menjalani proses ini. Tak banyak yang tau tapi aku tau pasti bagaimana perjalanan ini dimulai.
Tarbiyah, kata yang tak asing lagi bila diperdengarkan saat ini. Namun ini suatu proses belajar untuk merubah diri. Masih teringat jelas perkataan ayahku saat aku memutuskan untuk merantau.
“sudahlah mak, ga papa. Biarkan saja dia pergi merantau. Insya Allah kalau anak dah bisa sholat sendiri, insya Allah dia bisa hidup dimana saja, ga usah takut. Percaya aja dia ga akan buat yang macem-macem disana”

kata-kata yang cukup sederhana namun begitu berat untuk dipertanggungjawabkan. Kepercayaan dan keyakinan bahwa ada Allah yang akan menjagaku. Ada Allah yang akan menjadi sandaran hidupku. Dan keluarga yang pertama kali mengajarkan aku tentang ini. Apapun yang aku perbuat hanya Allah yang Tau. Cukup sederhana namun tetap membekas sampai hari ini.
“Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah)” QS Al Maidah 55.
Kata-kata dasar aqidah dan kepercayaan bahwa ada Allah yang selalu melihat apapun yang kita lakukan. Tanpa terkecuali, dan ini hanya sedikit awalan bahwa azzam “lillahi ta’ala itu bersemayam kuat dalam hati”

Jumat, 08 Juni 2012

Kamis, 07 Juni 2012

d!sclaimer

Standard

Aku berkomentar bukan tanpa alasan, aku memberikan saran bukan tanpa pertimbangan,,,
Kenapa hal ini-ini saja yang menjadi diskusi kita,, dan cukup muak untuk membahas tentang ini..
hidup itu harus punya tujuan yang jelas, bukan sekedar hidup dan bukan sekedar kau bisa bernafas atau sekedar bisa makan.. hidup untuk merealisasikan kehendakNya. Semua tentang mempertemukan kehendakNya dan ikhtiarmu. 
menyalahkan diri bukan solusi kawan.
sudah kubilang ini bukan karna kesalahnmu,, tapi kau tetap menyalahkan dirimu dan berkurung dikamar seharian,, masihkah kau ingat saat perang Badar Rasulullah tak punya prediksi akan berperang, tapi hanya berniat penghambat khabilah dagang,, maju mundur pasti bertemu lawan, dan mau tidak mau memang akhirnya harus perang, bukan karna SDM yang banyak bersama Rasulullah saat itu karna mereka hanya 300 orang atau banyknya amunisi perang karna niat awalnya hanya menghambat khabilah dagang.. tapi dengan KeImanan yang mendalam, kedekatan dengan Penguasa Kehidupan mereka bisa Menang dengan lawan 1000 orang,,,
bukan hanya sekedar menang,, dan bukan juga sekedar kalah saat perang Uhud,,
lihat dan belajarlah...

sejarah itu pasti terulang, tinggal bagaimana kau bisa mengambil pelajaran
jatuh bangun itu biasa, rasa sakit itupun akan jadi nikmat saat kau tau arti kata syukur
kalau kau tak pernah gagal, kau tak akan pernah merasakan nikmatnya kemenangan
kalau kau tak pernah gagal kau tak akan pernah merasakan nikmatnya belajar
Allah lebih Tau, dan Allah yang memilih yang terbaik untukmu, untuk membuatmu lebih mengerti hakikat mensyukuri, berjuang, mengabdi dan bersabar.
Lihat dan belajarlah kawan.




fuzuroha wa taqwaha

Standard
bayang-bayang kepalsuan itu mulai tampak terlihat. aku tak mau kalah dengan kepalsuan sesaat tanpa realisasi nyata di depan mataku. dan aku tak mau kalah dengan kata ketidakberdayaan yang sering kubuat sendiri.. haahh apa itu kata tidakberdaya, hilangkan jauh-jauh,, mengembangkan kata ketidakberdayaan itu sama halnya dengan mempercepat kematian jiwa, tumpulnya ide, dan memperkerdil cita-cita..
tinggal selangkah dan akan kudapatkan,, tapi mengapa satu langkah ini begitu berat.. kadang ingin mundur dan tak mau melanjutkan,, tinggal selangkah dan ini cukup berat...
aku sudah berazam, dan aku sudah berjanji..
aku tau ada "fuzuroha wa taqwaha" dalam hatiku bahkan sudah terpatri dan menyatu dengan aliran darahku,,
tinggal bagaimana aku meningktkan ketakwaan itu sampai tinggi dan memperkecil fuzuroha ini..
aku masih gamang dengan keputusanku sendiri,, dan sekarang kakiku tersangkut tak bisa bergerak walaupun tinggal selangkah untuk meninggalkan kata ketidakberdyaan itu...
keputusanku sudah bulat, tapi bayang-bayang kepalsuan ini masih tetap menghegemoni fikiranku, datang dan pergi sesukanya, dan memberikan harapan palsu. aku harus menguatkan lagi azamku.. agar langkahku benar-benar pasti.

-Bersabarlah wahai jiwa-

Selasa, 05 Juni 2012

BULAN PAGI

Standard

Salah satu pemandangan indah pagi ini.. setelah melihat bulan tadi malam,, ternyata si bulan masih bertahan sampai tadi pagi,, Indah,, sebelum si jingga besar datang pagi ini... subhanalloh..

Dialah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati. (QS Al Hadid 6)

Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Luqman 29)

-Nikmati Alam pagi Hari-
Masya Allah,,Love Allah, 

NORMAL OR ???

Standard
kenormalan yang tak normal tapi masih di bilang normal,, apakah marah itu sesuatu yang normal? karna marah itu datangnya dari setan, masih kah ini di bilang ketidaknormalan yang masih di bilang normal? ketidaknormalan yang di bilang normal yang hakikat aslinya masih sangat bertentangan dengan kesabaran.
kalaupun ini ku bilang tidak normal tapi masih ada kenormalan yang di anggap normal. kata mereka ini normal.
atau hanya aku saja yang mengangap ini sesuatu yang tidak normal, sepertinya ketidaknormalan ini tersanggkut di fikiranku dan berayun-ayun dan akhirnya menjadikannya menjadi tidak normal.
aku hanya diam dan marah sebentar atas  ketidaknormalan sikapmu. karna kau juga tak normal menurutku. atau aku yang tak bisa normal memahami ketidaknormalanmu, atau aku yang tak bisa normal atas sikap normalmu,,,
normal,, masih penuh kesadaran tanpa perlawanan ekstrim
normal masih di area save bernama sabar, insya Allah

Jumat, 01 Juni 2012

PERGI

Standard
Umi,, ini tetap terfikirkan dikepalaku
percakapan santai di dapur kecilmu kemarin..
cukup membekas rasanya sama halnya masakan gulai ayam yang kau masak kemarin untukku..
ya cukup membekas.

aku, tetap pada pendapatku bahwa aku harus pergi
tak ada alasan bagiku untuk tetap disini,
urusan dakwah? pasti ada pengganti, karna dimanapun aku, kewajiban itu tetap terpatri di dadaku,, aku takkan mati karna setiap jengkalnya adalah lahan dakwah bagiku.

kata yang menggelitik aku saat kau bilang "tak ada yang menahan kan?"
hahaha,, cukup menggelitikku saat memulai percakapan tentang tahan menahan,,
aku hanya tertawa,,, 
dan kau tak memberikan solusi apa-apa, tapi diammu memberikan makna yang berbeda
tatapanmu penuh harap yang nyata.

ya, aku tau aku menyukai tempat ini,,
Malang, tempat pertama kali aku menginjakkan kakiku untuk sebuah kata MERANTAU
tempat pertama kali aku merasakan hanya ada AKU dan DIRIKU
tempat pertama kali aku bisa akur dan bersyuro dengan DIRIKU tanpa ada yang mengganggu
tempat pertama kali aku bisa berjalan sendiri dengan DIRIKU 
dengan kataku, dengan jalanku, dengan prinsipku dan semua cita-citaku
banyak kenangan, banyak pelajaran dan banyak sejarah tentang cerita hidupku
tapi sudah saatnya aku pergi,,
aku tak tau pergi kemana yang pasti tak akan kembali ke kampung halaman sebelum membawa kebanggaan.
jiwaku jiwa berpetualang, aku akan mencari tempat PERANTAUAN yang lain

ya,, aku tau aku harus memutuskan ini, sama halnya dengan yang kau katakan
"anti mau HIDUP dimana?"

aku harus memutuskan aku kan hidup dimana?
dan mengakhiri perantauan di tempat dimana aku akan hidup.

kata-kata yang sederhana.
tapi masih kutentukan, dimanakah aku akan HIDUP?
bila kau tanya lagi, jawabanku masih sama "dimanapun"
dan keputusanku masih sama aku harus PERGI

-masih awalan cerita hidup yang sempat terlupakan, hanya tinggal memutuskan-