Jumat, 09 Maret 2012

BUNGLON

Standard
mempertahankan diri,, mengubah warna sesuai tempat yang dia pijak
ini bukan cerita tentang kemunafikan atau kepura-puraan 
ini tentang memaknai hidup,, mencari kebahagiaan.
dy punya kelebihan membawa cat pewarna yang bisa diubah, di keringkan dan menjadi warna kapanpun.
sungguh unik dan aneh,,
dy bisa singgah dimanapun dan menyesuaikan warnanya
sungguh,, dy bisa membawa begitu banyak cat warna,, ato sejenis crayon di tas punggungnya yang mirip dengan warna kulitnya, sampai-sampai tak bisa membedakan mana tas punggung dan kulit sebenarnya..

begitu handal dan cepat sekali dy merubah warna,, dalam sekejap semuanya berubah,, berubah warna kawan..
ini bukan tentang kepura-puraan tapi tentang kebahagiaan tentang menghargai sebuah warna

tapi apakah ini tentang kemunafikan dan ketidak percaya diri-an??
tak percaya diri dengan warna sebenarnya,,
aku akan tetap menjadi jingga seperti kau menjadi warna pelangi yang lebih rumit kujelaskan bagaimana menjadi warna mejikuhibiniu,,,

kawan,, bukankah kita pernah bercerita tentang warna? jadilah warnamu,, apapun warnanya

Rabu, 07 Maret 2012

Binar 2 Bola Mata

Standard
Sabar,, itu yang dikatakannya,, jadi membuat pusing sebenarnya,
aku butuh teman saat air dipojokan mata terus menetes seperti tetesan air hujan

berulang kali kubilang,, aku tak bisa melihatmu menangis dan tak bisa pula menangis di depan orang banyak
sesak dalam dada semakin terasa, dan aku tak bisa menahan sesaknya sampai-sampai membuat kepalaku pusing tak karuan
kalau seperti ini, sendiri yang kubutuhkan atau pergi entah kemana menghilangkan rasa sesakku

"bersabarlah dan kuatkan kesabaranmu !!!"
perkataan yang sangat sulit untuk direalisasikan,, tapi terus kucoba,
binar 2 bola mata itu tetap saja memberikan ke syahduannya,, tak ada kidung ombak hari ini hanya ada senandungku dengan melodi air hujan,, tarianku dengan dinginnya yang menembus sampai ke sumsum tulang.
aku terjebak dalam kebahagiaan sesaat, karna kau tau aku sangat suka hujan
air mata bercampur dengan rasa hambar air hujan pagi ini, aku basah,
tak ada yang tau air mata sudah bercampur dengan air hujan
aku berteriak, katanya tanda kesenanganku dengan air hujan tapi bukan,, itu teriakan kesediahanku

aku masih ingat pelukan hangatmu beberapa hari yang lalu
membuat semuanya berkecamuk dan akhirnya tumpah ruahlah semua kekesalan dalam dadaku
sebenarnya aku tak mau begitu,,
"aku mau sendiri dan tetap terlihat tegar" sisi egoisku
aku tak mau terlihat cengeng dan tak bisa apa-apa.
dan aku tak suka kau, perlahan mundur teratur menjauhiku

air hujan tak bisa mengobati semuanya
katanya ini salah satu waktu mustajab untuk berdoa, doaku hanya "semoga harimu barokah"
dan aku masih bermain dengan alunan suara hujan pagi ini

saatnya untuk kembali,,
aku sadar tak ada yang lebih brhak atas apa yang kurasakan dan semua rasa sesak ini
saatnya kembali pada sentuhan lembut Sang pemilik Hati,, aku kembali di saat pagi hari untuk mendapatkan ampunan di sujud-sujud panjang dan doa-doa penuh harapan,,

dan air hujan telah bercampur dengan air di pojokan mata,,
masih ada sesak,, sepertinya ada yang salah denganku
tapi kalau tak ada sesak dan gelisah tak mungkin aku mau bergerak untuk memperbaiki

-hujan pagi 08.20-
tak bisa berhenti untuk bergerak