Selasa, 11 Desember 2012

Next

Standard

Nabi Shallahu’alaihi wassallam bersabda : “doa seorang muslim untuk saudaranya ketika saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa yang mustajab (terkabulkan). Di sisinya ada Malaikat yang bertugas (mengaminkan doanya). Setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya melaikat tersebut berkata: Aamiin dan enngkau akan mendapatkan yang sama dengannya” (HR Muslim 2733)


Semoga ada rezeki tuk ngelanjutin S2,, next education in LSE (London School of Economic)



Prepare buat semua, dari TOEFL ampe Uang saku,, semoga ada beasiswa,,,
insya Allah, semoga dimudahkan,,,
aamiin,,

"..... Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab." (QS Ali imran :37)

next ambition,, LSE
12121012
arfah

Rabu, 05 Desember 2012

RUMPUT TETANGGA

Standard

“Rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri”
Perumpamaan yang sering di pakai orang lain untuk mengekspresikan bahwa seharusnya kita harus bersyukur dengan apa yang kita miliki. Kondisi masyarakat konsumtif suka sekali melakukan perumpamaan ini. Jelas karna faktor ekonomi yang menekan mereka, atau faktor kecemburuan sosial,,tapi lebih tepatnya faktor “tiarapnya ruhiyah”,,, istilah yang aneh mungkin, “ruhiyah kok tiarap”,,, percokolan antara nafsu dunia dengan realitas sebenarnya menjadi perbincangan yang riuh di dalam hati setiap orang,,,pingin sesuatu tapi ga punya uang, tetangga/orang lain punya duit dikit, atau lebih dari yang seharusnya jadi “iri, pingin dan jadi gosip sampah”
Knapa kita tak bisa bersyurur dengan apa yang kita punya, dan nikmati hidup kita bersama dengan orang lain, manfaatkan apa yang ada padamu, buatlah kebermanfaatan yang besar atas dirimu dan yang kamu miliki untuk orang disekitarmu…

“tidak boleh hasad kecuali pada ahli-Qur'an dan kepada ahli-sedekah” begitu disarikan dalam hadits riwayat Bukhari-Muslim.
maka mendengar tilawah saudara lalu ghibthah (menginginkan) agar kita seperti itu, itu adalah sikap yang terpuji lagi baik, maka melihat sedekah saudara lalu ghibthah (menginginkan) agar kita sama sepertinya, itu pun sikap baik lagi terpuji, hasad boleh pada ahli-Qur'an dan ahli-sedekah, selainnya hasad terlarang, apalagi hasad pada kekayaan, hasad pada fisik? Naudzubillah

mensyukuri apa yang dimiliki, bersabar atas apa yang belum dipunyai semoga Allah pun selalu ridhai,,,

Syukurilah apa yang kita punya,
Sehijau hijaunya rumput tetangga, masih lebih halal dan lebih baik rumput sendiri, insya Allah,,,
“Be Positif Thingking”

arfah 06122012

SURAT RESIGN

Standard

Banyak orang mencari pekerjaan, dan butuh pekerjaan, tapi ada sebagian orang malah dengan gampangnya membuat surat resign, bukan perkara mau gaya-gayaan, dan bangga melakukan hal itu, tapi masya allah, cuaaapeknya luar biasa. Seperti kata syahrini “cetar membahana” hahaha.
Pekerjaan jadi accounting itu berat, perkara ngurusin duitnya orang. Klu duit kita sendiri mah, bisa kita atur sendiri. Klu ngitungin duit mah gampang aja, tinggal itung,,,
Udah 2 bulan, hidup rasanya stagnan, masuk jam 8 pulang jam 16, begitu setiap hari kek anak SMA, duduk di depan laptop, buat laporan (buat transaksi ampe arus kas) belum lagi ngurusin keuangan2 proyek, jadi ga ada kesempatan buat mejeng bentar, sekedar baca Koran ato buka tv satelit yang ada di kantor (eman banget ntu tv di beli tapi ga ada yg nonton).
Ke-STAGNANAN itu yang buat aku tuk mutusin resign dari ni kantor, bayangin aja,,, dr jam 8 ampe jam 16, duduk mengerjakan pekerjaan yang sama tiap hari, fikiran terfokus tuk menyelesaikan tugas kantor, sampai lupa klu masih punya amanah yang lain, “kaku banget dah ni hidup”. Pulang ngantor dah sore banget, bersih-bersih, sholat, makan, ba’da isya mesti udah sunyi aja ni kamar. Udah “pingsan aja, dah ga sadarin diri”. à klu ga lembur. Kalau lembur ga tidur, minum kopi,,, bosan,,bosan,
Kata emak “cintailah pekerjaanmu, namanya juga kerja, ya mesti begitu, kan perlu penyesuaian diri”
Bener juga ni kata emak, kapan lagi, dan mulailah mencoba lagi mencintai pekerjaan ini,,,,tapi,,,ya Robby, tetap aja lebih kuat azam tuk resign,,,
Memberanikan diri ngadep si bos n ngasi surat resign, boro2 di baca. Malah diriku di ancam “ancaman bahasa halus”
Si boz “kamu yang boleh keluar klu mb erni belum faham gimana laporan keuangan dan system keuangan yang kamu buat”
(dalam hati, emang urusan gue,,pan ntu laporan keuangan, laporan yang umum di buat di perusahaan2, dan gmana mb erni mau faham, lah dy anak mipa…hahahaha, )
Keluar dari kantor si bos dengan lemes,,, surat RESIGN ku di TOLAK,,,
Boro2 di baca ama sib boz, di sentuh aja ga ntu surat,,,

NB : “ngikutin nasehat emak, *CINTAILAH PEKERJAANMU
Innalloha ma’ana. Semoga berkah, rubah gaya kerja, “lurusin niat lagi euyy”.
HAMASAH arfah !!!!

Selasa, 04 Desember 2012

LELAKI SENJA

Standard

Ilustrasi gerak tubuh yang tak bisa ku terjemahkan sampai sekarang dan isyarat kata yang tak berujung, menjadikannya bisu dalam kalimat langsung tanpa makna sedikitpun
Lelaki senja, masih dalam ingatan yang tak bisa dihapus. Mungkin sampai sekarang. “Penasaran”,,,Cuma kata itu yang terlintas saat banyak berdiskusi tentang masalah kekinian, aku suka sharing dengannya, dy cerdas, kuakui sangat cerdas, apapun konteks pembicaraannya dy paham betul bagaimana menyelesaikannya, good brother kataku,,,
Entah apa yang dipikirkan lelaki senja saat itu, sekarang jam 09.00 waktu cairo. Dan dia hanya menghubungi ku untuk mengatakan, aku tak bisa on line sekarang, aku harus menemui dosenku katanya. Padahal aku tak berjanji dan tak pernah berjanji untuk sms, telpon atau untuk menulis email padanya apalagi online. Bisa kah ba’da asar nanti OL tanyanya padaku, jelas aku tak bisa karna pasti disini sudah sangat malam. Katanya ba’da asar waktu Indonesia saja,,,
Aku bertanya-tanya ada apa di ba’da asar waktu Indonesia… tapi aku tak menggubrisnya dan tak membalas smsnya, biaya sms Indonesia luar negri cukup mahal bagi seorang mahasiswa…
Tepat ba’da asar waktu Indonesia, rasa penasaranku menyeret aku untuk OL. Tak ada tanda-tanda dia akan OL, sebaiknya aku pulang karna aku tak suka bau asap rokok yang menyelimuti ruangan kecil bernama “warnet” ini. Tanpa pikir panjang, kulangkahkan kaki, karna tak ada yang penting bagiku,,, hanya ada rasa penasaran…
Perbincangan tentang perang teluk, 2 minggu yang lalu menjadi penutup perbincangan sebelum sms singkat tadi pagi,,, aku masih penasaran dengan sms singkatnya tadi pagi tapi sekarang tanpa reaksi apa-apa di ba’da asar waktu Indonesia.
Tepat 16.30 waktu Indonesia, bisakah OL? Ana tunggu.. hanya itu.
(sebenarnya malas tuk balik ke warnet, maleesss adalah ekspresi yang paling bisa menggambarkan situasi saat itu,,,garuk-garuk kepala padahal tak ada yang gatal,,,dan maleessss!!!)
Entah angin apa yang membuatku untuk melangkah, tapi niatku hanya “membantu, siapa tau ada masalah dan hanya aku yang bisa membantunya” only that,,
Kulangkahkan lagi kaki kecilku ke bilik sempit bernama warnet tapi sekarang tanpa asap rokok,,
Lelaki senja, ada apa dengannya, begitu pentingkah ? rasa penasaranku,,,
Tak banyak yang dibicarakan saat itu,  *padat,singkat, jelas dan penuh tanda Tanya yang besar, hanya 30 menit untuk waktu berbincang,,, banyak keraguan, banyak diam dan banyak rasa takut di perbincangan 30 menit di bulan april yang tak bekesudahan…
Banyak pertanyaan yang dilontarkan dan tak banyak jawaban yang diberikan
Ada harapan yang dipinta, tapi tak bisa kutunaikan.
Aku pulang dengan muka pucat dan kaku, isi otakku penuh dengan tanda Tanya, aku diam mencari jawaban, dan diam juga atas semua pertanyaan… bisa dibilang “ april kaku” …
*apakah anti dalam proses khitbah?
(5 menit yang dingin,benar-benar dingin. Aku diam, tanganku mengusap2 mukaku dan kembali terpana dengan kata2 *apakah anti dalam proses khitbah? Banyak kalimat yang di utarakan setelah kalimat itu, tapi aku terpaku dengan 1 kata yang tak bisa di jawab di 5 menit pertama bersamanya)
Hanya jawaban “tidak” dan untuk semua jawaban atas pertanyaan setelahnya, kecuali “sebaris doa sepanjang nama panjang”.

Malang, 15 april 2008
“sebaris doa sepanjang nama panjang”