Jumat, 30 November 2012

DAKWAH KONSTAN

Standard

Tak ada yang berubah sejak 6 tahun yang lalu,,, permasalahan yang di hadapi ya yang begitu-begitu saja. Jatuh dan terjebak dalam permasalahan yang sama. Tak ada yang berubah, kalua pun berubah hanya sedikit perubahan dan akan kembali lagi ke kondisi awal.
Aku pernah merasakan perubahan yang membuat ini menjadi dakwah konstan, “Ada, tak ada, tak berefek apa-apa” dan setelah itu menjadi benar-benar dakwah konstan.
6 tahun silam, saat itu dalam kondisi tertekan dan tersudut, aku lebih bisa merasakan “ideologisasi dan sence of belonging“ dan masih berefek sampai sekarang, dan aku masih lebih suka begitu,, namun kalau  caranya begitu-begitu saja memang tak akan berkembang, karna kami adalah bagian dari sistem itu dan seharusnya kita melebur. Dan membuat perubahan yang lebih baik. tapi,,, Seakan- akan aku ingin mengatakan, biarkan saja seperti 6 tahun silam tanpa ada “integrasi” yang selalu di gembar-gemborkan,, integrasi di atas kertas putih dan tak berefek!!!
Sebagian orang merasa pekerjaan integrasi ini sudah tuntas tapi menurutku belum, kalau mau kutanyakan, apa yang kita “integrasikan” ? Status? Tapi tak berpengaruh apa-apa?
Miris,,,
Sekarang, seperti “hidup segan mati tak mau”,,, ya, ada hanya untuk menjadikannya indah, ada hanya untuk menambal agar  telihat sempurna, tapi,,’sungguh” sangat konstan bahkan sepertinya tiarap,,,

Selalu berusaha untuk membuatnya tak konstan bahkan tiarap
Membutuhkan bantuan kalian kawan,,,
Lihatlah sebentar, pelajari, analisis, dan rasakan yang terjadi
Kalau ini integrasi,,, buatlah benar-benar terintegrasi
Bukan hanya sekedar kata,,,

Jumat, 02 November 2012

Aku dan Al-qur'anku

Standard
senyum indah nan menggemaskan dari anak berusia 7 tahun yang kutemui pagi hari di tanggal 11 dzulhijjah,,
aku : namanya siapa anak cantik?
anak perempuan : "hafidzah" ammah,,
aku : subhanalloh, nama yang baik sekali, semoga terkabul cita-citanya menjadi "hafiz"
anak perempuan : aamiin,,jzkllah ammah
aku : udah ampe mana hafalannya?
anak perempuan : alhamdulillah sudah hampir satu juz, juz 30, tinggal surat An Naba aja,,
ammanah tau ga hafidzah paling suka surat al mulk,, gini bunyinya ammah (mulai tasmi' dan aku menyimak,,,subhanlloh",,, sempat bertanya dalam hati bukannya surat al mulk di juz 29,, tapi tak apalah,, aku bahagia mendengarnya )

secara sepintas,, terkesan biasa bila mendengar dy telah menghafalkan 1 juznya, anak manapun bisa melakukan itu >> pendapat sebagian orang,,
tapi tidak untukku,, ini sebuah kebanggan yang besar ketika "30 juz" itu benar2 terselesaikan, maka hadiah terindahlah lah yang di daptkan kedua orang tuanya, sebuah "mahkota" penghargaan di padang masyar. penghargaan "mahkota" yang luar bisa dari Allah untuk orang tua yang bisa mendidik anak-anaknya menjadi hafidz/hafizah,,,
bagaimana denganku? tanda tanya besar yang menusuk langsung di jantung, hadiah apa yang bisa kuberikan untuk ayah dan ibuku di padang masyar nanti?
kulihat alqur'an yang sering menemaniku kemanapun,,sudahkah aku mencintai dan faham isinya, sudahkan aku faham dengan pedoman hidupku itu?
aku mencintai Allah dan Alqu'an yang di wahyukan, cinta Rasul dan segala Sunnahnya,,,

implementasinya ??sudah berpa juz yang kuhafalkan?sudah berapa ayat yang ku amalkan?
1 juz yang berarti untuk 29 juz berikutnya, dan ini awalan untuk hafidzah memulainya,,
dan suatu hari kelak ijinkan aku dan keturunanku untuk menghafal dan mengamalkan isi al-qur'an,,
harus dicoba dri sekarang,,kalau bukan sekarang kapan lagi,,

#Ijinkanlah,,,
semoga niat baik ini tertunaikan,,
insya Allah
_sore Jingga 02112012_
Jum'at Mubarok