Kamis, 07 Juni 2012

fuzuroha wa taqwaha

Standard
bayang-bayang kepalsuan itu mulai tampak terlihat. aku tak mau kalah dengan kepalsuan sesaat tanpa realisasi nyata di depan mataku. dan aku tak mau kalah dengan kata ketidakberdayaan yang sering kubuat sendiri.. haahh apa itu kata tidakberdaya, hilangkan jauh-jauh,, mengembangkan kata ketidakberdayaan itu sama halnya dengan mempercepat kematian jiwa, tumpulnya ide, dan memperkerdil cita-cita..
tinggal selangkah dan akan kudapatkan,, tapi mengapa satu langkah ini begitu berat.. kadang ingin mundur dan tak mau melanjutkan,, tinggal selangkah dan ini cukup berat...
aku sudah berazam, dan aku sudah berjanji..
aku tau ada "fuzuroha wa taqwaha" dalam hatiku bahkan sudah terpatri dan menyatu dengan aliran darahku,,
tinggal bagaimana aku meningktkan ketakwaan itu sampai tinggi dan memperkecil fuzuroha ini..
aku masih gamang dengan keputusanku sendiri,, dan sekarang kakiku tersangkut tak bisa bergerak walaupun tinggal selangkah untuk meninggalkan kata ketidakberdyaan itu...
keputusanku sudah bulat, tapi bayang-bayang kepalsuan ini masih tetap menghegemoni fikiranku, datang dan pergi sesukanya, dan memberikan harapan palsu. aku harus menguatkan lagi azamku.. agar langkahku benar-benar pasti.

-Bersabarlah wahai jiwa-

0 comments:

Posting Komentar