Berangkat dari cita-cita luhur dan misi besar Iqomatuddin, ummat
selalu merindukan celupan imaniyah dari para du’at. Ummat ini seakan kehilangan
sosok untuk dijadikan teladan, kehilangan sosok untuk diminta pendapatnya,
ummat ini terombang ambing dengan arus liberalisme, sosialisme, liberalisme,
fenimisme dan faham-faham yang semakin menjauhkan ummat ini dari ajaran-ajaran
islam yang mulia ini. maka tugas kitalah untuk melahirkan sosok-sosok yang bisa
memberikan solusi atas permasalahan yang ada dengan solusi islam pastinya. Pertanyaan
besarnya bagaimana caranya, apa solusinya. Tarbiyah ini mengajarkan kita bahwa
ada beberapa hal yang dibutuhkan untuk membentuk kader yang intelek, bermoral
dan produktif. Yaitu :
1. Manhaj yang shahih : kita telah mendaptkannya dari Kitabullah,
sunnah, Sirah Rasulullah, hukum-hukum islam yang bersih dari segala bentuk
bid’ah dan manipulasi.
2. Perangkat yang komprehensif
3. Pimpinan yang tegas dan terpercaya
Pertanyaan besarnya strategi besar apa yang bisa ana tawarkan dari
kondisi kader sekarang ini :
1.
Perbaikan Pemikiran
Membentuk aqliyah
islamiyyah (berfikir secara islam) dan butuh tsaqofah untuk membentuk aqliyah
islamiyyah ini yaitu : Tsaqofah Islamiyah (pengetahuan islam) dan tsaqofah
Ammah (pengetahuan umum). Tsaqofah islamiyah ini semestinya mempelajari
AlQur’an, assunnah, Sirah Nabawiyah, kehidupan para sahabat, fiqih, usul fiqih,
ilmu, aqidah, ilmu tazkiyah dan sistem-sistem islam. tsaqofah ammah seperti
pengetahuan tentang kemanusiaan, sains, pengetahuan tentang realitas dan
sejarah.
2.
Perbaikan kejiwaan
Membentuk kejiwaan
secara islami, kejiwaaan islam ini adalah kejiwaan yang menggunakan naluri dan
kecenderungan mengukuti hukum syara’. Kejiwaan yang mendapatkan fatwa islam dan
berpegang teguh dengan fatwa yang ada. Maka ia tidak dikuasai oleh hawa nafsu
atau dipimpin oleh syahwat atau oleh kepentingan.
Karna banyak masalah
kader hanya berputar-putar pada masalah perasaan, kekecewaan yang terlalu
dibesar-besarkan dengan kata “perasaan”. Tak sedikit pula masalh masalah yang
ada di selesaikan dengan kata “perasaan” juga.
3.
Perbaikan pergerakan (Haraki)
Merupakan penyediaan kader
dan latihannya dengan apa yang berhubungan dengan sudut harakah secara islami,
serta apa-apa yang berhubungan dengan lingkungan dakwah, penyusunan (tarkib)
serta maslahnya dengan mengkaji secara lebih baik melalui jalan-jalan ilmiah
modern yang boleh kita pegang. Perbaikan haraki ini lebih merupakan latihan
yang dilakukan oleh kader-kader dalam gerakan dakwahnya. Bagimana raelisis
gerak dari apa-apa yang telah disyuro kan oleh kader. Karna tidak sedikt hasil
syuro berbeda dengan realisasi di lapangan.
Dengan segala potensi, manhaj, sarana pendukung, sumberdaya yang ada
sudah seharusnyalah kita bisa memaksimalkan gerak langkah kita, sistemnya sudah
baik, manhajnya juga sudah jelas, alur kaderisasinya juga sudah teraahh dengan
baik. Tinggal bagaimana kita memaksimalkan yang sudah ada, memaksimalkan
apa-apa yang sudah kita sepakati bersama.
Maksimalkan semua potensi yang ada
Berdayakan dan karyakan semua kader yang ada
Disiplin dalam menjalankan manhaj yang telah kita sepakati
Dan jangan lupa perbaiki silaturahim
Jangan sampai silaturahim kita hanya sebatas sms dan menanyakan
kabar, karna intensitas pertemuan antara kader semakin berkurang, seolah-olah
dunia maya bisa menyelesaikan semua. Pertemuan-pertemuan rutin kader seperti
halaqoh, kajian, mabit, silaturahim harus bisa diintensan lagi.
Insya Allah kejayaan islam akan bangkit lagi, tinggal seberapa jauh
kita mengambil peran dalam menyongsong kejayaan tersebut.
0 comments:
Posting Komentar