Selasa, 19 Juni 2012

(Kaderisasi Adalah AKU) Yang mereka Butuhkan

Standard

Berangkat dari cita-cita luhur dan misi besar Iqomatuddin, ummat selalu merindukan celupan imaniyah dari para du’at. Ummat ini seakan kehilangan sosok untuk dijadikan teladan, kehilangan sosok untuk diminta pendapatnya, ummat ini terombang ambing dengan arus liberalisme, sosialisme, liberalisme, fenimisme dan faham-faham yang semakin menjauhkan ummat ini dari ajaran-ajaran islam yang mulia ini. maka tugas kitalah untuk melahirkan sosok-sosok yang bisa memberikan solusi atas permasalahan yang ada dengan solusi islam pastinya. Pertanyaan besarnya bagaimana caranya, apa solusinya. Tarbiyah ini mengajarkan kita bahwa ada beberapa hal yang dibutuhkan untuk membentuk kader yang intelek, bermoral dan produktif. Yaitu :
1.      Manhaj yang shahih : kita telah mendaptkannya dari Kitabullah, sunnah, Sirah Rasulullah, hukum-hukum islam yang bersih dari segala bentuk bid’ah dan manipulasi.
2.      Perangkat yang komprehensif
3.      Pimpinan yang tegas dan terpercaya
Pertanyaan besarnya strategi besar apa yang bisa ana tawarkan dari kondisi kader sekarang ini :
1.      Perbaikan Pemikiran
Membentuk aqliyah islamiyyah (berfikir secara islam) dan butuh tsaqofah untuk membentuk aqliyah islamiyyah ini yaitu : Tsaqofah Islamiyah (pengetahuan islam) dan tsaqofah Ammah (pengetahuan umum). Tsaqofah islamiyah ini semestinya mempelajari AlQur’an, assunnah, Sirah Nabawiyah, kehidupan para sahabat, fiqih, usul fiqih, ilmu, aqidah, ilmu tazkiyah dan sistem-sistem islam. tsaqofah ammah seperti pengetahuan tentang kemanusiaan, sains, pengetahuan tentang realitas dan sejarah.
2.      Perbaikan kejiwaan
Membentuk kejiwaan secara islami, kejiwaaan islam ini adalah kejiwaan yang menggunakan naluri dan kecenderungan mengukuti hukum syara’. Kejiwaan yang mendapatkan fatwa islam dan berpegang teguh dengan fatwa yang ada. Maka ia tidak dikuasai oleh hawa nafsu atau dipimpin oleh syahwat atau oleh kepentingan.
Karna banyak masalah kader hanya berputar-putar pada masalah perasaan, kekecewaan yang terlalu dibesar-besarkan dengan kata “perasaan”. Tak sedikit pula masalh masalah yang ada di selesaikan dengan kata “perasaan” juga.
3.      Perbaikan pergerakan (Haraki)
Merupakan penyediaan kader dan latihannya dengan apa yang berhubungan dengan sudut harakah secara islami, serta apa-apa yang berhubungan dengan lingkungan dakwah, penyusunan (tarkib) serta maslahnya dengan mengkaji secara lebih baik melalui jalan-jalan ilmiah modern yang boleh kita pegang. Perbaikan haraki ini lebih merupakan latihan yang dilakukan oleh kader-kader dalam gerakan dakwahnya. Bagimana raelisis gerak dari apa-apa yang telah disyuro kan oleh kader. Karna tidak sedikt hasil syuro berbeda dengan realisasi di lapangan.

Dengan segala potensi, manhaj, sarana pendukung, sumberdaya yang ada sudah seharusnyalah kita bisa memaksimalkan gerak langkah kita, sistemnya sudah baik, manhajnya juga sudah jelas, alur kaderisasinya juga sudah teraahh dengan baik. Tinggal bagaimana kita memaksimalkan yang sudah ada, memaksimalkan apa-apa yang sudah kita sepakati bersama.

Maksimalkan semua potensi yang ada
Berdayakan dan karyakan semua kader yang ada
Disiplin dalam menjalankan manhaj yang telah kita sepakati
Dan jangan lupa perbaiki silaturahim

Jangan sampai silaturahim kita hanya sebatas sms dan menanyakan kabar, karna intensitas pertemuan antara kader semakin berkurang, seolah-olah dunia maya bisa menyelesaikan semua. Pertemuan-pertemuan rutin kader seperti halaqoh, kajian, mabit, silaturahim harus bisa diintensan lagi.
Insya Allah kejayaan islam akan bangkit lagi, tinggal seberapa jauh kita mengambil peran dalam menyongsong kejayaan tersebut.

0 comments:

Posting Komentar