Senin, 16 April 2012

Tanpa Awalan

Standard

Tanpa awalan, hanya ada sisipan
Serpihan bias kebahagiaan semakin tampak terlihat, tapi relitas kesedihan itu juga mulai memeperlihatkan wajah ayu-nya
Aku diam hanya menunggu, karna aku tercipta untuk menunggu bukan untuk berkomentar panjang tentang apa yang kau buat sekarang
Sesekali aku hanya mengingatkan kalau jalan kita agak miring ke kiri atau kekanan,, tak berada dalam koridor sebenarnya
Tapi kadang aku juga lupa dan terlena saat kita agak miring ke kanan ato ke kiri.
Bias warna pun semakin tampak terlihat, sepertinya ini hitam tapi katamu putih,
Yang ku tau hitam dan putih bukan warna,, warna yang kutau hanya merah jingga.
Aku melepaskan rasa kesalku, aku mulai lari dan menjauh
tanpa komando kita sadar bahwa kira sedang miring ke kiri ataupun kanan tidak dalam koridor sebenarnya.
Ini seperti membubarkan barisan atau mundur tuk istirahat sejenak.
Sesekali aku melihat kebelakang, tak ada dirimu lagi, aku tertinggal jauh ternyata,
Jalanku melambat, dan ternyata kau sudah jauh didepan
Menunggu,, bisakah kau menunggu gerakku yang lambat
Atau kita bubar barisan saja untuk memperjelas semuanya,, karna saat kuberlari memang tak ada awalannya,,
Aku tiba-tiba ada, dan kau tiba-tiba ada juga,, seperti sisipan..

0 comments:

Posting Komentar