Entah
bagaimana perasaan dan kondisinya kemarin. Aku tau dia menangis disana,
merasakan sakit setelah di anggap berbuat aneh dan hanya mendapat judge yang
tak beralasan. Tanpa pertanyaan dan tanpa tabayun tuk bertanya apa yang terjadi
sebenarnya. Aku tau dia menangis tapi aku tak bisa bersamanya karna aku tak
suka tangisan.. aku bisa merasakan sakit itu tapi aku tak bisa melihatnya
menangis..
Kulangkah
kan kaki kecilku mengitari jalan panjang tak berujung,, aku masih resah dengan kondisinya.
Aku melihatnya dan menyapu air matanya sekarang dan seperti tebakanku dari awal
akupun menangis bersamanya,, ohhh kumerasakan sakitnya sekarang,, ada bekas dan
ini takkan hilang. Aku tak mau mengenangya tapi ini akan selalu teringat. Ya…
akan teringat lama… dan akan meninggalkan bekas lama. “21” aku tak suka angka
itu, tanpa alasan sepertinya tapi tiba-tiba aku tak suka angka itu.
Aku
jatuh, sedalam dalamnya sakit yang ditorehkan
Aku
sakit, karna merasa di telanjangi dan dihina habis-habisan
Aku
tak akan kembali karna ini tamparan besar bagiku
Aku
berusaha bangkit dari pertanyaan besar di kepalaku.. banyak pertanyaan tak
terjawab karna kau tak mau menjawabnya, dan tak akan ada jawaban juga darimu
Aku
berusaha tegar menguatkan azzamku,,
Dan
aku berHusnu Dzon dan berusaha mengerti perasaanmu.
Dan
tiba-tiba keluar dari mulutku “aku yang
salah”
Hahahahahahaha
Lucu
sekali persaudaraan kita,,
Kau
mengenalku dari ketidakfahaman dirimu tentang aku
Kau
menggambarkan warnaku dari unsur warnamu
Kau
buat puisi tentangku tapi sebenarnya itu dirimu
Kataku
tak bisa seirama dengan katamu
Nyanyian
hujanku tak membuatmu basah dan menikmati alunannya.
Sangat
lucu… seolah aku mengenalmu jauh, dan kau tau semua suka dan dukaku.. tapi
ternyata tidak.. tak satupun yang aku dan kau tau. Hanya ada SOK TAU.
Haaahh,,
UKHWAH PALSU !!!
0 comments:
Posting Komentar